Deskripsi Kelas Materi | |
Bismillahirrahmanirrahim... Walhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin.
"Kuliah ini, kajian ini, pengajian ini, majelis ini, diselenggarakan... Dengan izin Allah...
Agar hati menjadi tenang, menjadi lembut. Tidak bergolak dan bergejolak jelek, tidak berontak buruk. Tidak melawan Kehendak Allah. Tidak memimpin kepada dosa, kemaksiatan, keburukan, kesalahan, kelalaian, kejahatan, kenistaan, kesia-siaan, kejelekan, kehancuran, kebinasaan.
Tidak membawa kepada kebodohan, kemiskinan dan kegelapan akut. Tidak membuat jatuh kepada kehinaan, membuahkan rasa malu. Tidak menghadirkan ketakutan, keresahan, kegalauan, kekhawatiran, kekalutan, rasa waswas.
Tidak menimbulkan penyakit yang berawal dari rusaknya hati, kebiasaan yang salah, jelek dan buruk.
Sekaligus membawa kepada kekayaan hati, kekayaan dunia, dan akhirat. Kedamaian, kesejahteraan, keantengan, dan keamanan hidup. Memancarkan cahaya, kepada diri, keluarga, lingkungan dan alam semesta. Bawaannya baik dan manfaat buat diri, keluarga, lingkungan dan alam semesta.
Hati menjadi dipenuhi oleh apa aja yang terkait dan berkaitan dengan Allah, RasulNya, AgamaNya, Qur'anNya, Sunnah NabiNya, Kebaikan-Kebaikan, dan hal-hal bagus, dunia, akhirat.
Ga lalai dari mengingat dan menyebut Allah. Di setiap detik yang dilalui. Agar saat dicabut nyawa nanti tetep ditung sebagai orang yang dalam keadaan mengingat dan menyebut Allah. Ga lupa, ga lalai, ga jauh, dari Allah.
Di setiap perjalanan dan pencarian akan dunia... Pengen punya apa aja, bisa apa aja, jadi apa dan siapa aja, kemana aja... Semua diitung sebagai perjalanan yang mengingat dan menyebut Allah juga adanya. Dari mulai awal perjalanannya dan pencariannya, sampe dapetnya... Sampe menikmatinya... Semuanya diitung sebagai ibadah dan amal saleh juga. Bahkan saat ga sampenya, dibayar penuh dalam berbagai wujudnya oleh Allah, sebab bukan perjalanan dan pencarian yang sia-sia. Ada bayaran, upah dan ganjaran dari Allah, dari mengingat dan menyebut Allah.
Menyeimbangkan dunia dan akhirat. Ada kelezatan, kenikmatan, kesenangan, dalam hidup dan kehidupan ini, di berbagai situasi dan keadaannya; Susah senang, sedih gembira, miskin kaya, ilang dapet, ada tiada, sedikit banyak, luput ada, ga hasil atau hasil, nyasar nyampe, di bawah di atas, sempit luas, hina mulia. Di dunia, apalagi nanti di akhirat.
Ada perubahan dari hidup, jalan hidup, gaya hidup, sikap hidup, yang jauh dari Tuntunan Allah dan RasulNya, menjadi hidup penuh tuntunan sehar-hari. Penuh bimbingan dan petunjuk dari Allah."
Bismillahirrahmanirrahim lagi... Walhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin lagi.
Selamat datang di kanal Zikir Harian Mingguan Bulanan Tahunan.
Insya Allah kita akan belajar tentang Al-Adzkaar, Zikir-Zikir. Al-Awraad, Wirid-Wirid. Zikir dan Wirid sehari-hari. Belajar tentang mengingat dan menyebut Allah, dan mengulangnya, selalu dan selalu di kehidupan kita.
Dari mulai pagi sampai pagi, bangun tidur, sampe bangun tidur lagi.
Zikir dan Wirid buat dan di, serta dari shalat tahajud, shalat shubuh, sampe ketemu tahajjud dan shubuh lagi.
Zikir dan Wirid buat di waktu Dhuha. Zuhur, atau siang hari. Ashar, atau sore hari. Maghrib isya, atau malam dan jelang malam. Jelang tidur.
Penuh belajar insyaaAllah, buat modal zikir dan wirid sehari penuh. Termasuk mingguan, bulanan, dan tahunan. Ada apa di setiap pekannya, di setiap bulannya, di agenda tahunannya, dari wirid dan zikir.
Belajar yang bukan cuma menghadirkan teks. Tapi juga filosofi, hikmah, dan fadhilah-fadhilah, dan cerita-cerita atau kisah-kisah, dari wirid dan zikir yang dipelajari. Yang insyaaAllah susah ketemu begitu saja kalo pencariannya pencarian internet, google, hehehe. Perlu guru emang. Dan saya ga sendirian. Bersama Guru-Guru yang mulia di dunia zikir dan wirid, di Tanah Air, maupun manca negara.
Plus yang mahal dari majelis ini, Majelis Ilmu seperti www.kuliahwisatahati.com ini, adalah kebersamaannya. Meski berbeda tempat dan waktu. Semoga diitung bersama-sama. Sama-sama belajar, sama-sama ngamalin, sama-sama berdoa. MaasyaaAllah. Secara 40 orang saja, jika bersama-sama udah akan beda. Apalagi kelipatan lebih dari 40. InsyaaAllah tambah manteb lagi, tambah punya bobot lebih, ketimbang sendiri-sendiri.
Bismillaah walhamdulillaah lagi.
Zikir-zikir dan wirid-wirid yang saya -- insyaaAllah dengan izin Allah -- ambil dari kitab-kitab yang mu'tabar/mayshur, di antaranya Al-Adzkaar dari Al-Imaam An-Nawaawi, Riyaadhush-shoolihiin, Ihya 'Uluumuddiin, Nashoo-ihul 'Ibaad, dan dari banyak kitab-kitab pendukung lainnya. Termasuk Kitab Hadits Yang Enam... Kutubus-Sittah... Shahih Bukhari, Muslim, Nasa-i, Abu Dawud. Tirmizi, Ibnu Majah. InsyaaAllah.
Belajar juga, insya Allah, selain dari jam ke jam, di Zikir dan Wirid Harian... Zikir Mingguan dan Harian secara hari. Di setiap pekannya. Malam Jum'at misalnya, dan Hari Jum'at.
Belajar kemudian berbagai macam Hizib. Hizib Imam Nawawi al Mansuri, Hizib Nashar al Mansuri, Hizib Saifi al Mansuri, Hizib Mughni al Mansuri, Hizib Bahar al Mansuri. Dan juga termasuk berbagai shalawat; Shalawat Fatih, Shalawat Sirril Asraar/Nuuril Anwaar, Shalawat Thibbil Quluub, Shalawat Munjiyyaat, Shalawat Dalaa'ilul Khairoot, Shalawat Badar. Shalawat-Shalawat yang dipakai di berbagai maulid: Barzanji, Habshi, Diba. InsyaaAllah.
Dan tentu saja, yang diambil dari Rujukan Utama: al-Qur-aanul Kariim.
Kita insyaaAllah akan mentadaburi ayat-ayat yang terkait tentang zikir, tentang wirid.
InsyaAllah. InsyaaAllah. InsyaaAllah.
Tapi dibawa santai saja, dengan kita langsung praktek. Sedikit-sedikit. Agar kepake. Ga jadi beban. Makanya belajarnya, langganan, bulanan, di mana seminggunya cukup 1-2, atau beberapa kali saja. InsyaaAllah. Biar langsung kepake, langsung dipake.
Termasuk juga belajar Zikir dan Wirid Sehabis Shalat, yang merupakan Warisan Langsung Rasulullaah, dari kegiatan terpenting, terhebat, teragung, di kehidupan seorang hamba. Yakni: Shalat.
InsyaaAllah, semua zikir dan wirid yang dipelajari... Ngefek dan terkait dengan 1001 hajat dan masalah kita. 1001 cita-cita dan impian kita. 1001 beban dan tanggungan kita. 1001 kepedihan dan kesedihan kita. 1001 penderitaan dan kemalangan kita. 1001 persoalan dan peluang kita. 1001 kejadian dan peristiwa. 1001 kebutuhan dan keperluan. 1001 dosa maksiat. 1001 kesalahan dan keburukan. 1001 kedurhakaan dan kelalaian. 1001 pekerjaan dan tujuan.
Insya Allah, SEJAK AWAL KITA NIAT BELAJAR ZIKIR DAN WIRID... Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung, diberi rahmat, diampuni, dimaafin, dibimbing, dituntun, diberikan petunjuk, diberikan ilmu, hikmah, kekuatan, kemampuan menjalani agama dengan baik. Disayang oleh Allah subhaanahu wa ta'aalaa, dijaga, dilindungi. Dunia akhirat. Berikut seluruh keluarga sepanjang zaman.
Ya. Bahkan bukan cuma buat kita, tapi juga keluarga inti kita, keluarga dekat kita, keluarga besar kita, dan semua yang membersamai kita. Siapapun ia adanya, sepanjang zaman. Berikut juga keluarga intinya lagi, keluarga dekatnya lagi, dan keluarga besarnya lagi. Dan semua orang tua dan guru-guru kita, semua. Sepanjang zaman. Berikut juga keluarga intinya, keluarga dekatnya, keluarga besarnya, terus, lagi dan lagi. Dan semua orang tua kita, semua, terus ke atas hingga Nabi Adam. Serta turunan dan keluarga semua, sepanjang zaman juga, hingga akhir zaman.
Yang mudah-mudahan berkah, rahmah, dan ridha dari Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa meliputi segala sesuatu dari kehidupan kita semua, dunia dan akhirat.
Zikir dan Wirid yang kita pelajari, semoga pula membawa kita pada ketenangan, kesejukan, kedamaian, kebahagiaan, keceriaan, kegembiraan, kesenangan. Berkelimpahan, kebersyukuran, keimanan, ke-Islaman, ketakwaan. Ibadah dan amal shaleh yang diterima oleh Allah.
Zikir Wirid yang membawa kekuatan, yang bisa membuat kita menjadi manfaat, buat sesama, buat kelompok, kampung, kota, daerah, negara, dan bangsa kita, dunia, bahkan semesta alam.
Aamiin insyaaAllah.
Sebagaimana saya katakan di atas...
Zikir dan Wirid yang kita pelajari insya Allah menyenangkan. Langsung kepake. Bismillahirrahmanirrahim. Ringan. Tapi kuat sekali. Berdaya, powerful, berpengaruh.
Menghadirkan juga jawaban, solusi, atas apa yang selama ini kita cari, yang bahkan kita suka nggak tau juga apa yang kita cari kadang-kadang.
Tapi insya Allah. Insya Allah. Kita jadi yakin, percaya diri, dengan zikir dan wirid. Dengan mengingat Allah. Dengan menyebut Allah. Dengan mempelajari segala sesuatu yang diizinkanNya, tentang Allah.
Kita kutip di awal ini, yang memang selain menjadi deskripsi, plus sekalian jadi "Isi Awal dari Kuliah/Kajian/Pengajian Tentang Zikir dan Wirid ini." Kuliah terbaru dari www.kuliahwisatahati.com. Di Awal Bulan Muharram 1445 Hijriyah atau di Bulan Juli 2023.
"Fadzdzkuruuniii, adzkurkum..."
"Ingatlah pada-Ku," kata Allah. "Kalian ingatlah Aku. Aku akan mengingat kalian." Masya Allah. "Sebut Aku... Aku Akan Menyebut-Mu.". Allahu Akbar... Dinget dan disebut Allah... Kayak apa rasanya...
Ya... Kadang kita, gak tau apa yang mesti kita ingat. Bahkan kita mencari yang tidak bisa kita ingat. Karena kita gak punya, gak ada, gak tau, gak ngerti, apa-apa, tentang apa yang kita cari. Yakni apa dan siapa selain Allah. Kita sering mencari yang bisa dijual. Mencari apa yang bisa kita gadaikan. Mencari siapa yang bisa kita datengin, kita sandari, kita mintain bantuan, kita mintain pertolongan. Dan itu semua seringkali merupakan: Apa dan siapa selain Allah. Yang bila kita tanya dengan jujur diri kita, niscaya sebenernya kita akan jawab, "Gelap, ga tau, kudu apa, kemana, dan gimana, untuk mencari dan mendapatkannya."
Aneh, kan? Ditanya, nyari apa nyari siapa? Ga tau. Tau, tapi ga yakin. Tau dan yakin? Tetep gelap. Dan perjalanan mencari apa dan siapa, selain Allah, bener-bener jauh dan makin jauh, untuk disebut bisa ketemu. Setelah ketemu, belum tentu hasilnya, belum tentu jadinya, belum tentu wujudnya, belum tentu dapetnya. Kalo ketemu, kalo jadi, kalo dapet, ga juga kita bisa nikmati.
Dan ngerinya, perbuatan itu disebut sia-sia. Bahkan saat bisa dapet dan bisa menikmati, tetap diitung tak bernilai, di Sisi Allah. Sebaga ga ada Allah nya di perbuatan itu. Di kejadian itu. Di peristiwa itu. Di pekerjaan dan ikhtiar itu. Di hidup dan kehidupan, ga ada nilai-nilai mengingat dan menyebut Allah.
Ga ketemu GanjaranNya, CatatanNya, enol. Sia-sia.
Buat apa juga bila demikian.
Dan ini kalo dapet dan bisa dinikmati. Akan tambah payah lagi, kalau udah mah berdarah-darah dan berpayah-payah dalam mengejarnya, ga dapet pula. Plus semua ikhtiar, effort, usaha, kerjaan, upaya, ga ada yang diitung di Sisi Allah... Yaa Allah... Tambah-tambah lagi jika diitungnya justru sebagai sebuah kejelekan, keburukan, dosa dan maksiat malahan di SisiNya. Wah tambah berat ini.
Dan sesuai sifat dunia... Fana... Nanti apa yang diketemukan, didapet, toh akan dilupakan lagi oleh kita. Akan ditinggalkan dan meninggalkan kita. Sifat dunia mah begini mah. Fana beneran. Ada, kayak ga ada. Jadi, kayak ga jadi. Dapet, kayak ga dapet. Punya, kayak ga punya. Sampe kemudian kita diizinkan dan diridhai Allah, baru dah, ga fana. Plus jika punya jiwa qona'ah, merasa cukup. Punya jiwa terima kasih kepada Allah. Punya hati, pikiran, rasa, yang bersyukur. Baru bener-bener tidak disebut semu. Sebab semuanya ada nilai akhiratnya.
Kalimat-kalimat tadi, dan kalimat-kalimat berikut ini, setelah ini, perlu perenungan... Perlu direnungi, ditafakkuri... InsyaaAllah akan ada sambungan rasa dengan yang saya maksud... Jangan dilewati begitu saja...
Begini...
Kita ini, di urusan mencari apa dan siapa selain Allah, begitu gigih, hebat, pantang mundur. Baik saat punya masalah, atau saat punya hajat. Serius bener mengupayakan dan mengikhtiarkan.
Selain ke Allah, yakni saat ke apa dan siapa selain Allah, bener-bener gigih tulen. Kadang juga "membahagiakan diri sendiri" di perjalanan semu, di perjalanan palsu, di perjalanan kebohongan... Seperti mendamaikan dan menenangkan diri sendiri. Berpura-pura yang sungguh-sungguh. Atau sungguh-sungguh berpura-pura.
Keliatan sabar dan tekunnya dalam mencari apa dan siapa selain Allah. Berasal juga dari harapan dan ajaran yang penuh kepalsuan, kebohongan dan semu juga.
Seperti mencari sesuatu yang ga ada, belum ada, ga bakal ada... Seperti mengejar sesuatu yang ga ada, belum ada, ga bakal ada... Seperti berharap sesuatu yang ga ada, belum ada, ga bakal ada... Tapi ayoooo aja tetap dikayuh... Tetep jalan. Hebat. Sungguh hebat.
Kalau pun ada, ya itu tadi, mana ada keabadian pada apa dan siapa, selain Allah. Ga ada. Asli fana.
Enerji dan kekuatan ini mestinya ke Allah aja. Arahkan ke Allah. Fokuskan ke Allah. Tuangkan dan buang ke Allah. Bawa ke Allah.
Enerji dan kekuatan ini, dalam mencari apa dan siapa selain Allah, alihkan bener aja "di Jalan Pencarian Tentang Allah."
Terang benderang, pasti, yakin, bahkan dibimbing dan dituntun Allah Sendiri. Jelas, ga suram, ga samar, ga buram, apalagi gelap, ga akan gelap. Penuh cahaya.
Bener loh...
Bahkan kita tuh, kan gak cuma gak bisa mengingat nih sebenernya. Tapi gak tau. Secara aslinya emang kita ga dibekali oleh Allah, kemampuan untuk mengingat apa dan siapa selain Allah, kecuali diizinkanNya. Kita dibekali oleh Allah, secara asas, secara pondasi, secara natural, mestinya... Mengingat dan menyebut Allah saja. Tapi karena kita hidup jauh dari ilmu, bimbingan petunjuk, tuntunan Allah dan RasulNya, maka jadilah hidup kita dipenuhi dunia, dunia, dunia... Tanpa ada dan tanpa dibersamai dan membersamai Allah.
Kita takut kehilangan dunia, ngeri kehilangan dunia. Khawatir ga dapet, khawatir ga punya, khawatir ga jadi. Selalu kurang, pengen lebih. Hingga bahkan dihilangkan kemampuan menikmati oleh Allah.
Sebagaimana kita pelajari di atas, hidup kalo ga mengingat dan menyebut Allah... Maka perjalanan dari mulai awalnya, sampe katakanlah disebut dapet, ketemu, bisa, punya... Semuanya sia-sia. Semua akan kita tinggalkan juga, atau meninggalkan kita.
Berbeda dengan hidup yang penuh dengan mengingat dan menyebut Allah... Sejak dari awalnya, dan katakanlah, tetep tidak dapetnya, tetep tidak ketemunya, tetep tidak bisanya, tetep tidak punyanya... Semua tidak akan sia-sia. Kita akan menemukannya di Sisi Allah... Apalagi sampe dapet, sampe ketemu, sampe bisa, sampe punya... Dari apa yang kita cari dan inginkan... Butuhkan dan perlukan... Tentu ini akan bertambah-tambah lagi jadi kebaikannya dan ada nilai lebih lagi di Sisi-Nya. Plus menjadi timbangan amal perbuatan yang bakal menyelamatkan kita semua, dengan semua yang diizinkan Allah untuk kita selamatkan dan ajak selamat. Dari siksanya yang pedih, siksanya yang teramat berat, di Neraka sana nanti. Yaa Allah.
Sekali lagi yaaa...
Supaya kita tau juga musti mengingat dan menyebut apa...
Kembali... Dengan pertanyaan... "Gimana coba?"
"Gimana mau mengingat yang kita tidak tau? Gimana kita bisa ingat? Terhadap hal yang sebenernya kita tidak tahu?"
Itulah diri kita.
Maafin jika saya salah.
Dan saya bilang, ini perlu perenungan, perlu tafakkur. Perlu dipikirin. Sebab saya belum memberi contoh di awal ini.
Saya berbaik sangka, bahwa kawan-kawan udah juga melewati serangkaian pengalaman hidup yang mestinya insyaaAllah memahami hal ini dengan baik lewat serangkaian pemahaman hidup. Bahkan lebih baik dari saya.
Punya kesadaran lebih untuk bukan hanya mengingat dan menyebut Allah saja, tapi juga mencari tau, pengen tau, dan senantiasa menambah ilmu, pengetahuan, pemahaman tentang Allah. Sebagai ilmu, pengetahuan, pemahaman, teragung, termulia, terhebat, yang harus diupayakan oleh kita sebagai manusia.
Makanya Allah Mengajarkan Tentang Diri-Nya. Bahkan dengan Menurunkan al Qur'an, Menurunkan Risalah-Nya. Agar kita tau. Dengan tau, jadi bisa mengingat. Dan kita bisa mengingat yang kita tau. 1 al Qur'an adalah Tentang Allah. Tentang Diri-Nya. Bener-bener 1 al Qur'an penuh. Ditambah dengan Hadits-hadits dari NabiNya, Muhammad shalla 'alaih.
Zikir kan sejatinya mengingat dan menyebut Allah. Wirid sejatinya juga adalah mengingat dan menyebut Allah, dengan dan dalam pengulangan dan pembiasaan. Pengulangan dan pembiasaan dalam mengingat Allah itu disebut wirid. Wallaahu a'lam. Dalam berbagai kalimat dan bentuk perbuatan zikir dan wiridnya.
Saya berdoa, semoga pesan saya ini sampe. Bahwa: "Gak tau nih. Bahkan kita itu, bukan cuma nggak bisa mengingat sebenarnya, tapi ya tadi... Nggak tahu. Nggak ngerti."
Gitu.
Wajar jika kemudian ada saat di mana seorang anak manusia bisa dis-orientasi. Bingung. Ga ngerti mau apa, mau gimana, mau kemana, kudu apa, harus apa, kudu gimana, harus gimana.
Sebagiannya terjerumus kepada kesalahan, keburukan, bahkan kejahatan.
Jika punya masalah, hajat, kebutuhan, keperluan, cita-cita, impian. Kita nggak mampu berzikir dengan zikiran sebenarnya: Yakni mengingat dan menyebut Allah. Kita bahkan sibuk saja dengan masalah kita, hajat kita, kebutuhan kita, keperluan kita, cita-cita kita, impian kita. Kita tidak ingat dan tidak menyebut Allah.
Inilah yang akan kita pelajari. Selain bentuk zikir dan wirid itu sendiri. InsyaaAllah. Supaya kita paham tujuan kita, paham apa yang mau dan harus dilakukan. Tau dan ngerti mau apa sih hidup ini... Sehingga seperti baterai hape yang dicas, dia, hati kita kecas penuh. Ga kosong. Apalagi sampe mati. Na'uudzuu billlaah min dzaalik.
InsyaaAllah kita akan pelajari juga di kuliahwisatahati.com di kanal atau modul ini, tentang Zikir-zikir Warisan Para Nabi. Terutama tentu saja dari Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa sallam. Dari beberapa Nabi Terdahulu, mulai Nabi Adam, hingga Nabi Muhammad. Kita akan ambil beberapa. InsyaaAllah.
Juga zikirnya para sahabat, para auliya kekasih Allah, para ulama, insyaa Allah.
Dan semua itu dijadikan wirid. Alias ada pengulangan dan pembiasaan. Aamiin.
Mudah-mudahan Allah Ridha sama kita semua dan bisa membuat kita diizinkan oleh Allah subhaanahu wa ta'aalaa mempelajari tentang Zikir. Sesuatu yang tidak akan mudah jika Allah tidak memberikan kemudahan Tidak akan bisa kalau Allah tidak mengizinkan dan membuat kita bisa belajar.
Mohon maaf lahir batin.
Selamat bergabung.
Kita akan belajar insya Allah dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim walhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin.
Sampai ketemu di setiap materinya. Semoga Allah menerima sebagai ibadah dan amal shaleh juga adanya dari setiap satuan waktu tenaga pikiran, huruf yang dibaca, dilihat, didengar, setiap kalimat. Insyaallah semua aja menjadi jariah kita di hadapan Allah. Aamiin.
Saya Yusuf Mansur, sekali lagi, mengucapkan selamat bergabung dan selamat mengikuti perkuliahan tentang zikir ini. Terima kasih.
Subhaanakawlloohumma wa bihamdika. Asyhadu al-laa-ilaaha illaa Anta, nastaghfiruka wa natuubu ilaik, walhamdulillahi Robbil 'Aalamiin..
‘Adada kholqihi wa ridhoo nafsihi, wa zinata ‘arsyihii wa midaada kalimaatihi.. Wa 'adada kamaalihii wa kamaa yaliiqu bikamaalih. Kullamaa dzakarokadzdzaakiruun. Wagohfala 'an dzikrikal ghoofiluun. Fii kulli lamhatin, wa nafasin, bi 'adadi kulli ma'luumil-lak. Daa-iman abadaa.