oleh Yusuf Mansur,
pengunjung kuliahwisatahati
Izin Allah. Bismillaah.
Maha Luasnya Allah,
akan ampunan, maaf,
rahmat, dan kasih sayangNya.
Cerita secarik kertas ini, adalah kertas catatan amal. Yakni catatan amal baik ini orang, yang ternyata ada. Ini kisah, ada di hadits yang insyaaAllah shahih. Sekelumit cerita tentang Hari Hisab... Hari pengadilan. The Judgement Day...
Ada orang. Dosanya banyak, bejibun, dan panjang bener daftarnya...
Saat dihadapkan ke Allah, ancur.
Sebagai gambaran angka, disebut, punya 99 catatan kejahatan, keburukan, dosa, maksiat, kelupaan diri, kemalasan, dll... Yang rupanya mungkin, terus ngalir juga itu semua sedari hidupnya, s/d Hari Hisab.
Kan sebagaimana catatan baik, catatan buruk juga bisa jadi bisa mengalir terus2an hingga Hari Hisab.
Nah, saat dihadapkan ke Allah, satu bentangan catatan buruknya aja, udah sejauh mata memandang...
Bayangin itu... 99 Catatan Amal Keburukan... Di mana satunya, sejauh mata memandang arsipnya.
Orang ini dah ga sanggup ngeliat catatan ke-2, ke-3, ke-4, dst... Dan 99 catatan keburukan tadi, bener-bener hanya simbol angka... Aslinya, unlimitted... Udah ga keitung saking banyaknya.
Jumlah yang semakin banyak ini, sangat bisa jadi juga ditimbulkan dari berjalan dan bergelombangnya perbuatan-perbuatan buruknya. Lupa distop dan kestop, saat hidup, dengan pertaubatan.
Saat orang ini udah putus asa... Allah datang...
"Ada koreksian ga?", tanya Allah. "Ada sanggahan?"
Orang ini jawab, ga ada. Nerima. Dan pasrah.
Allah nanya lagi, Ada merasa dizalimin dari catatan itu? Apakah ada Malaikat2Ku salah mencatat?
Orang ini menjawab, "Engga yaa Allah. Udah bener semua yang dicatat oleh Engkau dan Malaikat2Mu.
Timbangan dihadirkan. Timbangan yang berisi catatan buruk, demikian penuh dan berat. Timbangan yang satu... Masih kosong... Ga ada. Belom ada. Dan orang ini emang kayak ga menemukan sesuatu yang bisa menyelamatkannya...
Hingga kemudian Allah mengingatkan dia dan malaikat2Nya, bahwa orang ini ada kebaikannya. Yakni pernah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Ini doang. Ucapan dua kalimah syahadat.
Ucapan ini, tertulis di secarik kertas kecil. Kartu kecil. Yang menjadi kertas atau kartu bagi catatan amalnya. Begitu sederhana, dan keliatan ringan sangat. Ringkes, sedikit. Tentu dibanding 99 catatan keburukannya.
Allah keluarkan "secarik kertas kecil", "kartu kecil", wallaahu a'lam bentuknya gimana.
Diletakkanlah kertas kecil itu di timbangan kebaikannya... Mengimbangi timbangan yang satu, yang berisi seluruh catatan keburukannya...
Dan orang ini berteriak takut... "Duhai Allah, apalah artinya bithoqoh ini?"
Ya, sebutannya, bithoqoh. Arti bahasa Indonesianya, kartu...
Tapi Allah menenangkannya.... Dan kelak, ini akan menenangkan semua. Mengingatkan kita akan Begitu Maha Baiknya Allah. Maha Luas Ampunan dan MaafNya, Maha Luas dan Besar, Kasih SayangNya... Allah Berfirman... "Hari ini engkau tidak akan dizhalimi... Tidak akan dirugikan... Sebab bithoqoh ini..."
Ternyata, begitu diletakkan kertas kecil atau kartu kecil ini, ini jauh lebih berat daripada 99 catatan keburukannya itu, yang sekali lagi, 1 catatannya, sejauh mata memandang bentangannya.
Dan selamatlah orang ini.
Lalu orang ini bertanya, koq bisa? Allah menjawab, "Apa yang lebih berat dari NamaKu?"
Telah dibuka Kelas Modul Hizb Imam Nawawi (KW-187)