Nabi Musa dari lahir, udah dalam keadaan mencekam. Terjadi peristiwa pembunuhan besar-besaran terhadap semua bayi laki-laki yang lahir saat itu. Ga mungkin banget-banget bisa selamet. Wong bayi mungil, kecil, ga ada punya daya apa-apa.
Tapi bukan saja selamat. Tapi malah dibawa idup senang. Langsung di istana pembunuh para bayi laki-laki. Hehehe. Top bercandanya Allah ini. Maha Super Bercanda.
Nah, Nabi Musa kecil, tumbuh sebagai Pangeran Mesir. Lengkap dengan seluruh status dan jamuan istana. Pelayanan istana. Dan pendidikan istana. Tidak kurang-kurang, ilmu pedang, dan perang, diajarin langsung oleh Firaun yang udah menaklukkan 97 kerajaan dan raja lain. Yang kalau abis naklukin, konon, kepalanya dijadiin sendal. Edan.
Namun terjadi peristiwa sangat penting, juga bagi sejarah agama Samawaat. Agama Ibraahimiyah, yakni sejarah Islam.
Ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan sebab 1-2 hal oleh Nabi Musa, sebelum diangkatNya menjadi Nabi.
Ini singkatnya, membuat Nabi Musa akhirnya menjadi pelarian. Statusnya jadi super sangat tidak jelas. Udah mah beliau ga tau jati dirinya siapa, identitasnya siapa. Sesuatu yang udah menghantui sejak kecil. Bahwa ia sering diolok-olok, sebagai anak Ibrani. Bangsa Ibrani. Bangsa budak. Yang udah 400th diperbudak dari 1 Firaun ke Firaun yang lain.
Nabi Musa pasca pembunuhan itu, kehilangan statusnya sebagai penghuni istana dan Pangeran Mesir. Lari dengan status buronan, kriminal rekord, tanpa uang, tanpa bekal, tanpa kenal siapapun.
Dan Nabi Musa sampe harus bekerja untuk 1 roti dan air minum.
Kebangkitan Nabi Musa, penuh inspirasi.
InsyaaAllah saya tuliskan dan tausiahkan, untuk diri sendiri, hehehe. Dan buat siapa yang mau belajar.
Bagus bener buat semua yang sedang diuji dengan segala macem ujian dan bala. Bahkan sekelas Nabi Musa, yang melawan penguasa paling ditakuti pada masanya. Senegeri pula. Senjatanya, tongkat lemah. Tapi ada Allah di baliknya.
Dan saat Nabi Musa kembali ke Mesir, ga menunggu semua ada, apalagi sempurna. Cuma disuruh bawa tongkat itu, secara syariat, dan Namanya Allah.
Kita kemudian sama2 tau endingnya gimana. Kemenangan dan kejayaan bagi Nabi Musa, bahkan bagi yang membersamainya.
Dan namanya pun menjadi nama paling banyak disebut di dalam al Qur'an.
Bismillaah walhamdulillaah.
Kisah ini diperlukan untuk membangun mental petarung, mental pejuang. Karakter petarung, karakter pejuang. Yang ga perlu nunggu ada bantuan dari siapapun dalam bentuk apapun. Hanya dari Allah saja.
Dan ada banyak asas-asas rumah tangga sampe negara, di pengisahanya.
MIsalnya, revolusi bani israil, siapa sangka adalah revolusinya para perempuan awalnya? di tengah, bahkan di akhir.
kemudian kemenangan puluhan tahun kemudian, juga dipengaruhi oleh pemberian air susu ibu. Baik sesaat setelah melahirkan, dari Ibu Musa ke Nabi Musa bayi. Sampe nanti jadi ibu susu di istana FIr'aun. Keren banget ini. Peran wanita dan kekuatan menyusui yang harusnya menjadi inspirasi.
Buat ketangguhan nasional satu bangsa.
Dan soal wanita salehah yang dikepung segala macem kezaliman dan kejahatan, yang ga ada pengaruhnya. Salehah ya salehah. Ga ada urusan dengan tempat dan keadaan. Di saat tidak sedikit yang jadi apa dan siapa, sebab lingkungan.
Masih banyak lagi. InsyaaAllah.