Buat yang seneng baca Qur'an, wirid, zikir, doa-doa, dengan menggunakan ayat-ayat Qur'an... Sayang banget-banget bila ga mau memulai dan membiasakan diri membaca semua bacaan berbasis Qur'an, di dan ke dalam shalat. Khususnya shalat-shalat sunnnah.
Sebab apa? Beda 100x. Minimal beda 10x. Jika dibandingkan dengan dibaca di luar shalat.
Keutamaannya beda, fadhilahnya beda. 100x atau 10x lebih kuat, lebih banyak, lebih baik, lebih bagus, lebih top, lebih asyik, lebih indah, lebih bernilai, lebih segala-galanya, 10x sampai dengan 100x.
Kebaikannya juga beda 10 sampai dengan 100x. Pengaruhnya, kekuatannya, sampe timbangan amal dari pahalanya, dan catatan amalnya.
Buat yang punya pakean-pakean bacaan-bacaan Qur'an... Seperti membiasakan diri membaca Surah: Yaasiin, ArRahmaan, AlWaaqi'ah, AsSajdah, AlMulk... Gini-gini baca aja di dalam shalat sunnah.
Jadi, kita akan mencintai shalat sunnah secara langsung tidak langsung. Sebab dikit-dikit, kita akan berdiri, ruku' dan sujud, shalat. Sambil baca bacaan-bacaan rutin kita di dalam shalat.
Ada yang baca juga misalnya doa-doa, untuk anak-anaknya,untuk orang-orang tuanya, doa ini itu, yang diambil dari Qur'an... Nah, ini, bawa ke dalam shalat sunnah aja. Baca di dalam beragam shalat sunnah.
Ga salah jika banyak guru bilang, "Dengan demikian, kayak baca di bilangan 10x sampai dengan 100x lipet, jika baca di luar shalat... DI luar shalat 1x, di dalam shalat diitungnya bisa 100x. Seakan-akan 100x. Baca apa dah tuh..."
Ya, yang berasal dari Qur'an...
Wirid: Subhaanallooh. Kan juga ada di Qur'an. Merupakan potongan ayat tuh... Alhamdulillaah juga. Laa ilaaha illallooh. Semua ini ada di Qur'an. Wiridin aja di dalam shalat sunnah.
Yang ga ada, ya jangan. Yang ada aja. Cari-cari. Banyak.
Untuk hal ini saya udah nulis buku tersendiri; Pilihan-pilihan Ayat Yang Bisa Dijadikan Wirid, Zikir, Doa-doa di Dalam Qur'an Yang Dibawa Di Dalam Shalat-Shalat Sunnah.
Yang seneng minta ampun, sampe minta kaya... Baik buat diri sendiri, anak-anak keturunan, pasangan idup, orang-orang tua, sampe bangsa dan negara, bahkan semua ummat, ya ada di Qur'an. Tarik aja udah di dalam shalat-shalat sunnah.
Bahkan ayat-ayat yang mengandung afirmasi, visualisasi, imajinasi, seperti ayat-ayat tentang Thalut, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Yusuf, dan Nabi-nabi hebat lainnya. Tancep gas aja. Baca di dalam shalat sunnah.
Wirid-wirid, zikir-zikir, yang ga ada, semisal: Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim... Ini ga ada kalo plek plek sama. Tapi: Laa quwwata illaa billaah nya, ada. Ya ini aja, hajar, baca 100x... Beda tuh tetep. Lalu 2 Al Asmaaul Husnaanya, "disiasati", dengan baca misalnya, 100x ujung dari Ayat Kursi... Itu kan ujungnya adalah Wahuwal 'Aliyyul 'Azhiim.
Di buku saya itu, banyak dibahas yang begini. Semoga bisa dionlinekan. Aamiin.
Saya membaca zikir-zikir Al Asmaaul Husnaa, di dalam shalat sunnah. Asyik. Baca sekali, kayak baca 100x.
Kayak doa di Qs. Ibroohiim tuh... Buat orang-orang tua, anak-anak, dan kaum mukmin, itu bagus banget... Kalo doa yang kayak gini: "...Kamaa robbayaanii shogiiroo...", ga ada. Dengan redaksi ini ga ada. Tapi pake redaksi di Qs. Ibroohiim, paten bener. Itu yang diangkat di bacaan shalat sunnah. Qs. Ibroohiim ayat: 40-41.
Saya kumpul-kumpulin tuh yang beginian.
Seabis baca Faatihah...
Bahkan nih, kan ada yang membiasakan diri baca 41x al Faatihah... Sampe 100x al Faatihah...
Nah, berdiri aja shalat sunnah. Kan pasti baca al Faatihah tuh? Itu, 2 rokaat, kayak baca 200 al Faatihah... Hehehe. Beda, asli. Ga mau?
Banyakin aja shalat sunnahnya. Dikit-dikit shalat sunnah. Apalagi yang dikasih waktu banyak berkendaraan. Baik umum, apalagi punya sendiri; Mobil misalnya. Atau kereta, bus, pesawat, dalam jangka waktu panjang... Ya shalat aja. Sambil duduk. Ngadep kemana keq itu kendaraan, ya shalat aja. Ga ada air, tayammum. Terus shalat. Baca dah misalnya, al Waqi'ah... Wah, itu kayak baca 100x al Waaqi'ah tuh.
Cuma kalo shalat sunnahnya duduk, ga 100x... Tapi ganjarannya 50x kebaikan. Kalo tidur, 25x... Tapi tetap aja menang banyak.
Kemudian jangan lupa ditutup dengan doa:
'Adada kholqih, wa ridho nafsih, wazinata 'arsyih, wamidaada kalimaatih. Wa 'adada kamaalihii wa kamaa yaliiqu bikamaalih. Daa-iman abada...
Agar apa? Agar semua yang dibaca, diitung lagi sebanyak bilangan makhluknya Allah, seridhaNya, seberat 'ArsyNya, dan sebanyak bilangan kalimatNya yang ga ada abisnya. Plus sesempurna kesempurnaanNya. Dan sekali baca, sekali ngelakuin, itu seakan-akan juga ga berenti dan ga diberentiin baca, sejak baca, sampe nanti hari hisab... Dengan bacaan Daa-iman abada...
Saya masih suka nambahin gini:
Yaa Allah, dari setiap huruf dan gerakannya, agar Engkau Ciptakan 1 malaikat. Bener-bener dari setiap huruf yang dibaca dan dari setiap gerakan ibadah dan amal saleh. Malaikat yang beribadah 24 jam kepada Allah, mensucikan Allah, memujiNya, bertasbih bertahmid padaNya, dan bershalawat kepada Nabi... Sampe hari hisab ga berenti-berenti. Yang pahalanya buat saya, keluarga inti, keluarga dekat, keluarga besar, orang-orang tua ke atas hingga Nabi Adam, dan turunan-turunan dan keluarga hingga akhir zaman. Dan mohon diterima ibadah dan amal saleh dari semua ummat sepanjang zaman. Berbuah di dunia dan di akhirat.
Demikian.
Satu lagi... Buat penghafal-penghafal Qur'an, saya anjurkan, sarankan, dan dorong juga, ngafal Qur'an, sekalian di dalam shalat-shalat sunnah. Sekalian. Sejak ngafal. Apalagi sampe setor. Ga apa-apa koq sambil megang dan liat mushaf.
Silahkan. Bismillaah walhamdulillaah.